Seraya berbaring memeluk guling
Semakna kata semakin tak kumengerti
Malah semakin berpaling
Coba ganti posisiku
Lalu kutarik selimut
Dari ujung kaki sampai ujung rambut
Berharap ada huruf yang bisa kupungut
Entah dari limpahan nuansa kejora fajar yang tak berwujud
Entah dari malam yang makin tersudut
Atau dari sebaris doa yang baru saja kukecup
Ah sial sial sial
Sebenarnya kemana arah angin ini bertiup?
Wahai angin
Apa kata2mu telah habis untuk bisa kurajut?
Jangan tanya kenapa kau yang kutanya
Karena ini adalah malam
Tanpamu
Celoteh tintaku cepat kering
Dan garing
Sebab tertimpa sengatan mentari
Tanpamu
Ribuan bintang kecilmu
Takkan bisa kurebut
Untuk setiap kata yang kumaksud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar