Fitnah Di Dunia Maya

Barangkali kita semua sudah tahu pepatah kuno: "Fitnah lebih kejam dari pembunuhan." bayangkan fitnah dikategorikan lebih kejam daripada menghilangkan nyawa orang lain? Di Indonesia, pembunuhan berencana diancam hukuman 30 tahun hingga 40 tahun, bahkan bisa diancam hukuman mati. Jika dilakukan tidak sengaja atau tidak direncanakan saja ancaman hukumannya bisa maksimal mencapai 15 tahun, nah, bagaimana dengan hukuman untuk pelaku fitnah?

Menilik tuntutan hukuman yang terbilang tidak sedikit tadi, selayaknya ancaman hukuman yang diberikan untuk pelaku "fitnah" harusnya lebih berat. Ini tidak dipungkiri karena memang dampak fitnah bukan saja terhadap mereka yang difitnah, tapi juga terhadap masyarakat luas. Coba lihat bagaimana Irak porak poranda hanya karena dituduh memiliki senjata pembunuh massal. Setelah dipreteli satu per satu, ternyata apa yang dituduhkan itu tidak terbukti.

Dunia termakan oleh fitnah, terlanjur mendukung, dilakukannya penyerbuan terhadap Irak sehingga menyebabkan negeri itu hancur dan terbunuhnya ribuan nyawa. Di tanah air kita sendiri seringkali terjadi keributan dan kerusuhan yang disebabkan oleh fitnah dan adu domba. Coba lihat aksi-aksi kebrutalan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bertikai dengan menyebarluaskan bahwa kelompok lain begini dan begitu.

Masih segar dalam ingatan kita ketika televisi memberitakan satu keluarga yang difitnah sebagai dukun atau pelaku santet, kemudian dibunuh dan dibakar hidup-hidup. Hingga kini pelaku pembunuhan massal oleh sekelompok orang ini pun persidangannya belum usai. Kerusuhan restoran Blow Fish misalnya. Pertikaian ini terjadi hanya karena adanya fitnah dari kelompok tertentu terhadap kelompok lain terkait kasus-kasus sang sedang diproses di persidangan. Dampak buruk fitnah memang sangat kejam, sanggup menghancurkan masa depan seseorang, rumah tangga, organisasi dan perusahaan, bahkan dapat menghancurkan sebuah negara. Betapa tidak logis hanya karena dibakar kedengkian dan kecemburuan seseorang tega memfitnah tetangganya, sehingga terjadi pertengkaran hingga diakhiri dengan perceraian. Kadang hanya karena ambisi untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi, orang tega memfitnah atasannya sehingga menghancurkan karirnya. Taktik busuk menebarkan fitnah untuk kepentingan kelompok atau organisasinya akan mengorbankan begitu banyak orang.

Dalam bahasa sehari-hari, kata "fitnah" diartikan sebagai penisbatan atau tuduhan pada suatu perbuatan terhadap orang lain, di mana sebenarnya orang yang dituduh tersebut tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Arti fitnah dalam versi
Wikipedia adalah komunikasi yang dilakukan satu orang atau lebih, bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.

Kata "fitnah" itu sendiri diserap dari bahasa Arab yang pengertian aslinya adalah "cobaan". Publikasi atau informasi palsu berupa fitnah semuanya menyesatkan, selain bukti-bukti yang disebutkan di atas tadi, pelaku fitnah harusnya menyadari akibat buruk yang terjadi karena fitnah tersebut. Dampak fitnah sering di luar dugaan.

Bagaimana dalam komunitas dunia maya yang bisa dibilang jumlah anggotanya terhitung jari? Bukan cerita baru jika fitnah-menfitnah juga terjadi di lingkungan dunia maya. Latar belakangnya bisa apa saja, mulai urusan cinta yang tak sampai, cemburu oleh kecantikan tetangga, sentimen dengan orang lain yang dianggapnya saingan dalam hal kecerdasan, dengki karena si anu lebih kaya, iri karena blog atau pengikut situs tertentu tak terbilang jumlahnya, atau sakit hati karena tidak sukses/trpandang.

Beragam gerilya fitnah pu dilakukan, mulai jalur pribadi maupun yang terang-terangan melalui dunia maya, blog, twitter hingga facebook. Penebar fitnah dalam lingkungan dunia maya seringkali dilakukan oleh orang-orang yang sebelumnya menjadi bagian dari kehidupan orang atau kelompok yang difitnah. Jadi tidak heran terkadang ia memiliki argumen yang seolah-olah kredibilitasnya kuat sebab pernah menjadi bagian dari kelompok tertentu. Seolah-olah juga argumennya patut dijadikan sebagai pegangan atau keabsahan cerita, serta apa saja yang dikatakannya merupakan bagian kebenaran. Wew! Bisa mantan kekasih yang melakukannya, bisa juga teman yang tega melakukannya, atau bahkan kelompok yang memang berniat menjatuhkan sekelompok/individu lain. Fitnah yang dilakukan ini pun tidak tanggung-tanggung, nekad melibatkan orangtua, keluarga, suami, pasangan lain, tetangga, teman, kerabat kantor, serta komunitas terhadap lingkungan kehidupan pribadi atau kelompok yang difitnah.

Percayalah, fitnah dalam lingkungan dunia maya sering kali menimbulkan perpecahan yang menyedihkan. Bayangkan, dunia maya dan jejaring pertemanan yang ada sudah sangat kecil, kini malah diadu domba hanya karena kebusukan hati seseorang. Barangkali selain masalah percintaan, unsur ekonomi juga menjadi alasan kuat mengapa seseorang mendapatkan fitnah tersebut. Untuk mendapatkan hati di mata seseorang, maka dilakukan segala cara termasuk menjilat dan menyudutkan teman lain terkait hal-hal yang tidak benar.

Menyedihkan. Betapa ruginya komunitas di dunia maya jika ada pembunuh karakter di antara kita, yang sengaja menikam punggung seseorang yang benar-benar berilmu, padahal ilmu orang tersebut bisa dibagi kepada orang lain. Betapa ruginya komunitas dunia maya jika seseorang yang memiliki kemampuan berkarya dan berbisnis, dikucilkan dari lingkungan dunia mayanya oleh beragam cerita yang tidak benar.

Hidup di dunia ini hanya sebentar, setiap hari kita dipacu untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari kemarin. Tentunya untuk mendapatkan kesuksesan tersebut bukan dilalui dengan segala cara termasuk fitnah tadi. Secara moral hampir semua agama memberi cap fitnah sebagai salah satu tindak kejahatan. Sayangnya nilai-nilai moral ini sering diabaikan begitu saja.

Masih banyak bahan berita yang bisa diangkat dan mendatangkan berkah bagi banyak orang. Seseorang berkualitas harusnya mendahulukan aktivitas-aktivitas yang mendatangkan berkah bagi banyak orang daripada yang menyebabkan terjadinya musibah bagi orang lain.

Kehidupan dunia maya tidak begitu mudah di sebuah lingkungan adat istiadat yang masih konservatif, disusul dengan minimnya tingkat pendidikan. Mari kendalikan mulut agar tidak mengeluarkan fitnah tersebut. Mari waspada untuk tidak berbuat fitnah dan mawas diri dalam menghadapi fitnah dari siapapun. Jika memang isu yang diterbarkan itu tidak benar, kumpulkan bukti-bukti agar memiliki hak untuk membela. Jika ada teman yang terkena fitnah, gunakan akal sehat terhadap fitnah itu dan kucilkan orang yang melakukan fitnah sebagai hukuman sosial di tengah komunitas. Namun jika tidak bisa juga, biar alam memberi ganjaran setimpal untuk para pelaku fitnah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar