Susahnya Tidur Selonjor

Kami hanyalah pengungsi yg meninggalkan sebuah dunia menuju dunia kami sendiri.

Kau bilang negerimu makmur, berlimpah makanan dan anggur. Tapi kami slalu haus & kelaparan.
Kau minumi kami dgn limbah industri.
Kau beri makan saudara kami dengan kotoran hewan.


Kau bilang negerimu peradaban, tapi masih juga kau latih manusia untuk membunuh sesama, mengunyah daging balita, menghirup darah dari luka kemiskinan kamu.

Tapi kami masih punya mimpi. Punya dunia yg tak terjangkau oleh kebiadabanmu.
Dunia kami dunia harapan. Membentang dr tempat kelahiran hingga akhir zaman. Kemanapun pergi, dunia kami menyambutnya dengan gairah perjuangan untuk hidup, menjadi manusia yg benar"' hidup, tanpa penjara & tiang gantungan dari besi. Tanpa kekuasaan yg hanya bekerja untuk menutup mata, menyumpal telinga, membungkam mulut sembari mencuci otak.
Dunia kami adalah medan pertempuran yg tak pernah usai.

Untukmu, kami hanya bisa bilang :

"sobat, untuk tidur selonjor saja tak bisa, bagaimana mungkin membayangkan padang belantara ?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar