Sobat,
Andai kau mendengar isi hatiku, mungkin kau akan tertawa. Betapa sebenarnya aku terkadang merasa damai yang tiada peri bila dapat berbincang denganmu. Juga kadang bila dalam kesunyian, sering aku ingat kamu, ingat keanehanmu, ingat kemunafikanmu, juga ingat kelucuan kita sebagai insan yang kadang dibuai emosi. Tapi kini aku telah dapat mengubur rinduku, meski kadang hati ini berontak. Sebab itu akan lebih baik daripada kau menjadi kekasihku.
Yang pasti,
Belum ada kekuasaan dan kekuatan batin tuk jalani itu semua. Sebab hati ini masih dihantui peristiwa lalu penuh coba yang seakan mendatangkan kebimbangan tentang kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar