Carikan Aku Judul Yang Tepat

Akupun kembali dari perjalanan tadi siang yang terik. Peluhku bercampur motivasi yang bergetar di dada, menggenang imaji yang berenang di otak kananku hingga senja mengantarkan langkahku di awal purnama. Aku selalu menunggumu di sini, saat kau masih berjalan di gang kecil itu. Tanpa cahaya di kanan kirimu. Terangilah langkahmu dengan rinduku saat mati lampu malam itu. Aku berharap rindu ini menyerupai
rembulan yang menjadikan jalanmu terang.

Sesampainya di ujung jalan gelisah, aku ingin mencari lagi suara-suara binatang malam yang melagukan
langkah kita. Juga nafas yang terengah-engah beradu dengan nafas cakrawala yang menuntun kakimu. Langkahmu kian laju, aku ambil penaku dan kutulis bunyi nada sepatu hitammu.

Indah, saat dari nada C sampai nada G, tak satupun kudapati nada seperti langkahmu. Aku suka ^_^.
Langkah yang kau jejakkan adalah bukti gigihnya sepasang kaki & tanganmu yang berusaha melipat
jarak antara kita, kadang-kadang kita berteriak, kadang-kadang kita berdoa, dan kadang-kadang kita
menitik air mata.

Tapi aku masih disini, menunggumu pulang di waktu
pagi, di mana hujan dari segala musim menggenangi kata-kataku yang lusuh, Seperti danau di bawah bukit yang setia dan selalu siap menampung hujan dari
langit.

*BBbbbrrrrrR* dingin ...
Kunang-kunangpun tahu, angin menyamar seperti dirimu. Dan aku tak merasa dingin kecuali saat kau
berdesah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar